
Sungguh. Membaca setiap katanya mengantarkan hati ini pada kesadaran bahwa betapa kecil, lemah, naif, bodoh dan betapa dungu serta sombongnya saya selama ini. Saking yakinnya bahwa Rahman Rahim Allah lebih luas dari murkaNya, maka dengan ringan kerapkali saya melakukan tindakan bodoh yang justru menodai ibadah dan penyerahan diri yang telah ditegakkan. Saya telah alpa menjumput hikmah serta mengais inti dari setiap ritual ibadah yang saya kerjakan. Tak semuanya memang, namun tetap saja meninggalkan sesal yang menyakitkan. Astaghfirullahah ‘adzim …
Usai membacanya, ingin kupanjangkan sujud-sujud malam yang kemarin bolong di sana-sini. Ingin kuberanikan diri memperbaharui janji pada Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati untuk lebih bersegera menyongsong Cahaya yang karena butanya mata hatiku hanya nampak samar-samar atau bahkan tak kentara sama sekali. Ingin kubasuh segala noda dan dosaku dengan lisan yang hanya melafalkan kebenaranNya.
Ya Allah, mampukan aku …
Download Di Jamuan Cinta-Mu Di Arafah di sini
.

0 komentar:
Posting Komentar